Housekeeping at Work

“You never get a second chance to make a good first impression.” Never has this phrase been so true as when it comes to housekeeping at work. The negative impressions and implications of poor housekeeping can affect you and co-workers for a long time to come. Morale is lowered for most people who must function every day in a messy, disorderly work environment, although they may not be aware of the cause.

Safety is an even more critical issue. If your housekeeping habits are poor, the result may be employee injuries – or even death, citations by OSHA (or another regulatory agency), and even difficulty in securing future work. How can such a “minor” issue have such serious consequences?

Here are some results of poor housekeeping practices:
• Injuries, when employees, trip, fall, strike or are struck by out-of-place objects;
• Injuries from using improper tools because the correct tool can’t be found;
• Lowered production because of the time spent maneuvering over and around someone else’s mess, and time spent looking for proper tools and materials;
• Time spent investigating and reporting accidents that could have been avoided;
• Fires due to improper storage and disposal of flammable or combustible materials and wastes;
• Substandard quality of finished products because of production schedule delays, damaged or defective finishes, ill-equipped employees
• Lack of future work due to a reputation for poor quality;

General housekeeping rules to remember are:
• Clean up after yourself. Pick up your trash and debris and dispose of it properly, or place it where it will not pose a hazard to others. Institute a routine cleaning schedule.
• Keep your work area clean throughout the day. This will minimize the amount of time needed to clean a “larger mess” at the end of the day.
• Dispose of combustibles and flammables properly. If improperly discarded, they will increase the potential for a fire.
• Remove protruding nails and other sharp objects or hammer them flat to prevent someone from steeping on them or snagging themselves.
• Stack material and supplies orderly and secure them so they won’t topple.

Do you value your health and safety, your work reputation, as well as your future employment? If you do, practice these general housekeeping rules.

Batik Day

Tanggal 2 Oktober 2009 nanti, UNESCO akan mengukuhkan batik Indonesia sebagai Warisan Budaya Dunia (World Heritage). Pengukuhannyamemang akan dilakukan di Perancis bulan Oktober nanti, namun pada 28 September 2009 penetapannya sudah akan dirilis. Kabar ini sebenarnya bukan kabar baru karena pemerintah juga telah memberitakannya beberapa waktu lalu.

Namun demikian, info ini bisa jadi angin segar di tengah kisruh klaim tari pendet dan sengketa lagu kebangsaan Malaysia. Akan tetapi, mengapa hingga saat ini (kurang lebih 1 bulan lagi) tidak ada gaung dari pemerintah?

Mengapa kita tidak menjadikan tanggal 2 Oktober nanti sebagai perayaan nasional, yg siapa tahu bisa kembali membuka mata dunia layaknya pemecahan rekor penyelaman di Bunaken?

Tidakkah akan lebih baik jika pada tanggal 2 Oktober itu pemerintah bisa mengadakan Batik Day dan mengajak seluruh warga Indonesia berpartisipasi? Toh tanggal itu jatuh pada hari jumat yg notabene jamak dikenal sebagai hari batik bagi para karyawan. Kurang greget selalu jadi persoalan di Indonesia. Memang nampaknya bukan hal besar tapi justru salah besar jika kita mengganggap hal kecil sama sekali tidak berguna.


Ingat, kita akan lebih dihargai sebagai bangsa besar jika kitamenghargai budaya sendiri. Ambil contoh negara2 seperti India, Jepang, China, Korea Selatan atau pun Thailand. Negara2 tsb mempertahankan budaya mereka di tengah modernisasi, dan terbukti ampuh dalam pergaulan antar-bangsa. Mengapa kita tidak bisa, padahal budaya kita jauh lebih kaya daripada mereka??

Jadi, mari berharap pada tanggal 2 Oktober 2009 pemerintah dan bangsa Indonesia akan membatikkan negeri ini, dimana semua orang dengan bangganya ke luar rumah dengan mengenakan batik-menetapkan tanggal 2 Oktober 2009 sebagai Hari Batik Nasional - mengkampanyekan perlindungan terhadap batik Indonesia, termasuk memperjuangkan perlindungan batik melalui rezim HaKI Mengapa kita tidak bisa??

Jangan sampai momen istimewa ini terlewat dan dilupakan begitu saja. Karena... masih ingatkah kita kapan UNESCO mengukuhkan wayang kulit dan keris sebagai Warisan Budaya Dunia???