11 November 2010

Failure Cause Analysis Technique (FCAT)

Sering kita mendengar teknik investigasi SCAT (Systematic Cause Analysis Technique - dulu ILCI sekarang DNV) atau RCAT (Root Cause Analysis Technique - yang merupakan teknik dikembangkan oleh IRCA Global) dimana keduanya sebenarnya mempunyai kemiripan yang sama, yaitu : Elemen Factor Investigation atau kerapkali dikenal dengan substandard action atau substandard condition.

Semua Direct dan Indirect Factor dalam Insiden dianalisis dengan menggunakan framework Substandard tersebut. Tanpa disadari memang konsep Substandard ini sebenarnya adalah "anomali" dari Domino Theory yang pada awalnya mempercayai bahwa kondisi substandard-lah yang menyebabkan terjadinya insiden.

Ketika sistem manajemen K3 dijalankan - secara logis - harus kondisi-kondisi Substandard tersebut mengalami perbaikan dimana akhirnya timbulnya insiden bisa dicegah dengan baik. Namun rupanya hipotesis ini tidak sepenuhnya benar, kita banyak menyaksikan bahwa banyak insiden yang terjadi pada industri-industri yang sistem manajemen K3-nya telah berjalan dengan baik. Kenapa ini bisa terjadi ? Karena ada 2 hal yang "sedikit" kurang diperhatikan. Kedua hal tersebut adalah :

1. Accumulation of Hazard Potential (Latent Hazard)
2. Ignore of unidentifiable Hazard (Active Hazard)

Accumulation of Hazard Potential adalah kondisi dimana Hazard mengalami perubahan tanpa kita sadari, contoh : ketidak-konsistenan menjalankan inspeksi, Near-Miss berulang yang tidak dianalisis, Rendahnya keterlibatan karyawan dalam Hazard-Hunting, Memasang safety sign tanpa melihat ke-efektifan,dsb.

Ignore of unidentifiable Hazard adalah kondisi dimana Hazard "terabaikan" karena nilai resiko yang kecil. Contoh : Job Description, Organization Demand, dll

Kedua hal tersebut dapat menyebabkan Failure pada sebuah sistem manajemen K3 yang sudah sangat establish bila tidak di control dari awal.

Teknik Investigasi Failure Cause Analysis Technique adalah sebuah Teknik untuk menguraikan "symptom" insiden dari 2 hal tersebut di atas. Insiden tidak lagi dipandang dalam "single factor-single factor" (dimana pola interaksi kerap kali tidak bisa dijelaskan) akan tetapi juga melihat bagaimana hubungan Latent dan Active Hazard terbangun dan terpola.

Framework FCAT adalah Swiss-Cheese Reason. Dimana "hole of Incident Trajectory" sangat dipengaruhi oleh bersatunya Active dan Latent Hazards.
Ada beberapa hal yang difokuskan dalam FCAT ini :
1. Kompetensi
2. Reliabilitas
3. Konsisten
4. Kemampuan Kognitif
5. Analisis Tugas
6. Komunikasi
7. Beban kerja
8. Ketrampilan
9. Pengetahuan
10. Sikap

Pada akhirnya 10 hal yang disebutkan diatas akan membentuk kesimpulan akhir pada investigasi insiden yang dilakukan dengan teknik FCAT ini.

Roslinormansyah
To Err is Human
Center For Assessment And Application Of Occupational Health And Safety (CAAOHS)
University of Indonesia.
Ph. :021-78849037
Fax. :021-78849038
Mobile :08121693104

RSS Feed (xml)
Template by : Kendhin x-template.blogspot.com