22 April 2012

Membangun Nilai untuk meningkatkan Kepedulian

Dalam perjalanan mengamati "Kepedulian / Kesadaran / Awareness" yang sulit sekali muncul dalam diri kita adalah bahwa "Kepedulian" ternyata merupakan ilmu "kebathinan" yang membutuhkan jiwa dalam merealisasikannya. Tingkat kesulitan kita dalam mempelajari ilmu ini adalah karena kita cenderung realistis dalam kehidupan sehari hari. Menurut teori Maslow bahwa kebutuhan primer manusia masih berupa kebutuhan fisiologis berupa sandang, pangan dan papan cukup dominan. Ini adalah kebutuhan dasar fisik setiap manusia. Hanya saja masih terlalu banyak dari saudara-saudara kita yang masih di zona ini.

Maslow melanjutkan teorinya bahwa manusia yang sudah melewati zona kebutuhan fisiologis akan meningkat tingkat kebutuhannya pada pemuasan psikologis berupa pemuasan panca indra kita yaitu pemuasan penglihatan, pendengaran, rasa, kenyamanan. Masih di seputar kebutuhan fisik pada lapisan kedua dalam diri kita. Pemuasan kebutuhan ini ternyata luar biasa tak terbatasnya. Bahkan hingga mampu seseorang melakukan apapun yang diketahui tidak membaikkan kehidupan yang dijalaninya.

Saya coba mempelajari metamorfosa terbentuknya nilai dan proses membangun nilai itu sendiri, karena yang membedakan manusia satu dengan yang lainya adalah proses seseorang membangun nilai dalam kehidupannya termasuk komitmen untuk membangun kepedulian/kesadaran/awareness.

"The Value of Life Building"

  1. Build "Intellectual Value" outputnya adalah "Knowledge & Skill"
  2. Build "Emotional Value" outputnya adalah "Attitude"/ Sikap/Perilaku
  3. Build "Spiritual Value" outputnya adalah "Morality"

Metamorfosa membangun nilai diatas tidak boleh terbalik, karena hasilnya akan berbeda dan potensi penyimpangan yang luar biasa.

Coba bangun kepedulian dengan konsep seperti diatas.

1. Pahami ilmunya, kita tetapkan akan peduli pada apa. Bangun "Nilai Intelektual/Intellectual value" dengan memanfaatkan otak kiri kita (IQ).
Contoh :
- Peduli pada lingkungan, pelajari ilmu lingkungan
- Peduli pada keselamatan, pelajari ilmu keselamatan
- Peduli pada manusia, pelajari ilmu manusia
- Peduli pada kesehatan, pelajari ilmu kesehatan
2. Rasakan Kebaikannya, kita syukuri kebaikan yang akan diperoleh. Bangun "Nilai Emosional/Emotional Value" dengan memanfaatkan otak kanan kita (EQ).
Contoh :
- Peduli pada lingkungan, nikmati indahnya keseimbangan lingkungan
- Peduli pada keselamatan, nikmati indahnya hidup selamat
- Peduli pada manusia, nikmati indahnya keharmonisan manusia
- Peduli pada kesehatan, nikmati indahnya hidup sehat

3. Terima berkahnya, kita mendapatkan kebahagiaan dalam hidup. Bangun "Nilai Spritual/Spiritual Value" dengan memanfaatkan hati (SQ)
Contoh :
- Peduli pada lingkungan, lingkungan membaikkan hidup kita
- Peduli pada keselamatan, keselamatan membaikkan hidup kita
- Peduli pada manusia, manusia membaikkan hidup kita
- Peduli pada kesehatan, kesehatan membaikkan hidup kita

Inilah kesempurnaan membangun kepedulian/kesadaran/awareness bahwa semua yang kita lakukan untuk menumbuhkan kepedulian adalah membaikkan kehidupan kita. Tidak ada yang lebih penting dalam kehidupan kita selain kita sendiri berupaya membaikkan kehidupan kita. Itulah yang saya sebut ilmu kebathinan, karena tumbuh tidaknya kepedulian mulai dari "Emotional Value" yang kita bangun, selanjutnya "Spiritual value" di zona kesempurnaan membangun Value, tidak berbentuk, tidak ada rasanya, namun yang kelihatan nyata adalah "Attitude/Sikap/Perilaku" setelah itu "Moralitas".


Ditulis oleh Dewo P.
Sentral Sistem Consulting

RSS Feed (xml)
Template by : Kendhin x-template.blogspot.com