29 Juli 2010

Lubang Biopori

Secara alami, biopori adalah lubang-lubang kecil pada tanah yang terbentuk akibat aktivitas organisme dalam tanah seperti cacing atau pergerakan akar-akar dalam tanah. Lubang tersebut akan berisi udara dan menjadi jalur mengalirnya air. Jadi air hujan tidak langsung masuk ke saluran pembuangan air, tetapi meresap ke dalam tanah melalui lubang tersebut.


Tetapi, di daerah perkotaan, keberadaan pepohonan semakin tergusur oleh bangunan-bangunan sehingga lubang biopori menjadi semakin langka. Lagi pula, banyaknya pepohonan tidak selalu mengartikan akan ada banyak air yang terserap, karena permukaan tanah yang tertutup lumut membuat air tidak dapat meresap ke tanah.

Untuk mengatasi masalah tersebut, maka kita bisa membuat lubang resapan atau sumur resapan buatan manusia yang dikenal dengan lubang biopori. Biopori dapat dibuat di halaman depan, halaman belakang atau taman dari rumah.

Berikut ini adalah langkah-langkah membuat sumur biopori di sekitar lingkungan rumah kita:

1. Buat lubang silindris ke dalam tanah dengan diameter 10cm - 30cm sedalam 80cm - 100cm. Jarak antarlubang adalah 50cm - 100cm.
2. Perkuat mulut lubang dengan adukan semen dengan lebar 2cm - 3cm, setebal 2cm serta masukkan paralon (10 cm) agar lubang tidak longsor.
3. Isi lubang sumur biopori dengan sampah organik (sampah dapur, pangkasan rumput, dedaunan).
4. Sampah organik akan mengurai dengan sendirinya dalam proses biodegradasi. Tambah terus sampah organik jika isi lubang berkurang akibat pembusukan.
5. Jika anda ingin memanfaatkan kompos yang terbentuk dalam lubang, ambil kompos pada setiap akhir musim kemarau bersamaan dengan pemeliharaan lubang.
6. Agar tidak berbahaya, lubang dapat ditutup dengan kawat atau bahan apapun yang tidak kedap air.

Berikut adalah manfaat yang bisa Anda dapatkan dengan membuat sumur biopori:
1. Meningkatkan daya resapan air ke dalam tanah, sehingga kita sama saja dengan menabung air tanah.
2. Membuat pupuk kompos alami dari sampah organik yang membantu proses penyuburan tanah.
3. Mengurangi genangan air yang dapat menimbulkan penyakit.
4. Mengurangi resiko banjir di musim hujan.
5. Mencegah terjadinya erosi tanah dan bencana tanah longsor.

Tempat-tempat yang baik untuk membuat sumur biopori adalah:
1. Pada dasar saluran air hujan di sekitar rumah, kantor, sekolah, dsb.
2. Di sekeliling pohon.
3. Pada batas taman.

Cara menghitung jumlah lubang biopori yang diperlukan:
Jumlah Lubang Biopori = intensitas hujan (mm/jam) x Luas bidang kedap (m2) / Laju peresapan air per lubang (liter/jam)
Contoh:
Sebuah daerah dengan intensitas hujan 50 mm/jam dengan laju peresapan air per lubang 3 liter/menit (180 liter/jam) pada 100 m2 bidang kedap, maka diperlukan lubang biopori sebanyak:
(50x100)/180 = 28 lubang.

Bila lubang dengan diameter 10 cm kedalaman 100 cm, setiap lubang dapat menampung 7.8 liter sampah organik.

Berarti tiap lubang dapat diisi sampah organik dapur selama 2-3 hari. Dengan demikian 28 lubang baru dapat dipenuhi dengan sampah organik yang dihasilkan selama 56-84 hari. Dalam selang waktu tersebut, lubang yang pertama diisi sudah terdekomposisi menjadi kompos, sehingga volumenya telah menyusut. Dengan demikian lubang-luibang ini sudah dapat diisi kembali dengan sampah organik baru, dst.

Demikian adalah informasi yang bisa kami berikan. Semoga bermanfaat. Mari kita buat sumur biopori di lingkungan terdekat sebagai investasi bagi lingkungan hidup kita di masa depan.

Sumber: baladkuring

15 Juli 2010

Kacang Merah Paling Bagus Jaga Berat Badan

Ingin berat badan stabil ? Konsumsi kacang merah sangat dianjurkan karena kacang merah memperlambat pelepasan kalori dalam tubuh, memperlambat rasa lapar dan menunda kenyang.
Jika Anda sedang dalam program diet, makanan apa yang dapat diandalkan untuk menurunkan berat badan?
Diantara sekian banyak jenis makanan yang bagus untuk diet, ternyata kacang merah dan gandum sangat dianjurkan. Namun mana yang lebih baik?
Untuk memulai program diet, sebaiknya Anda tahu dulu apa yang membuat sebuah makanan itu baik untuk diet. Ternyata faktor paling penting yang harus dimiliki makanan diet adalah serat larut.
Semua bahan pangan yang banyak mengandung serat larut sangat baik karena dapat menyerap air. Bagi yang sedang melakukan diet, serat larut dapat menjaga level darah tetap stabil dan menurunkan kolesterol dengan mencegah penyerapan lemak dalam usus dan juga menurunkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dalam darah.
Kacang merah dan gandum utuh (oat) adalah sumber serat larut yang baik. Tapi ternyata kacang merah akan lebih banyak bermanfaat untuk diet ketimbang gandum. "Kacang merah adalah sumber yang lebih baik untuk jantung daripada gandum utuh, karena serat larut dan antioksidannya lebih banyak dari gandum utuh. Tapi sayangnya orang-orang jarang mengonsumsinya, " ujar Riska Platt, RD dari American Heart Association, seperti dilansir Health, Senin (31/8/2009).
Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Journal of Nutrition tahun 2002 menemukan bahwa hanya dengan mengonsumsi setengah mangkuk kacang merah matang setiap harinya dapat menurunkan kolesterol dalam waktu tiga bulan. Dietary Guidelines for Americans pun merekomendasikan orang-orang untuk mengonsumsi setidaknya tiga mangkuk kacang merah setiap minggunya jika ingin melakukan diet sehat dan mendapatkan tubuh yang ideal. Jadi jangan lupa masukkan kacang merah ke dalam menu makanan Anda sehari-hari, terutama di bulan puasa ini yaitu pada saat sahur, karena akan memperlambat pelepasan kalori dalam tubuh, memperlambat rasa lapar dan menunda kenyang sehingga tubuh ideal pun bisa cepat Anda dapatkan.


Sumber: Nurul Ulfah - detikHealth(dok. Chinapeanut.com)

13 Juli 2010

Dahsyatnya Sholat Dhuha

Bagaimana agar rezeki kita dimudahkan? Adakah ibadah membantu kita untuk memperlancar datangnya rezeki? Ada dan shalat dhuha adalah jawabannya. Shalat dhuha adalah ibadah shalat yang dianjurkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Shalat sunnat ini yang dilakukan seorang muslim saat waktu dhuha.

Waktu dhuha tiba saat matahari mulai naik, kira-kira tujuh hasta sejak terbitnya. Atau sekitar pukul tujuh pagi hingga waktu dzuhur. Jumlah raka’at shalat dhuha, dari dua hingga duabelas raka’at.

Meskipun bernilai sunnah, shalat ini mengandung manfaat yang sangat besar bagi umat Islam. Rasulullah bersabda di dalam Hadists Qudsi,

“Allah SWT berfirman, “Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat shalat dhuha, karena dengan shalat tersebut, Aku cukupkan kebutuhanmu pada sore harinya.” (HR Hakim dan Thabrani)

12 Juli 2010

Titik Bumi Yang Terendah

Oleh Dr. Mohamad Daudah

“Alif Laam Miim. Telah dikalahkan bangsa Rumawi, di negeri yang terdekat dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang, dalam beberapa tahun (lagi). Bagi Allah-lah urusan sebelum dan sesudah (mereka menang). Dan di hari (kemenangan bangsa Rumawi) itu bergembiralah orang-orang yang beriman, karena pertolongan Allah. Dia menolong siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang. (sebagai) janji yang sebenar-benarnya dari Allah. Allah tidak akan menyalahi janji-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (QS Ar-Rum [30]: 1-6)

Buku-buku sejarah memberitahu kita tentang pertempuran antara Persia dan kerajaan Romawi Timur - yang terakhir menandakan bagian timur Kekaisaran Romawi - yang terletak di daerah antara Adhra’at dan Basra, dekat Laut Mati. Pertempuran yang terjadi tahun 619 M berakhir dengan kemenangan bangsa Persia.

Orang Romawi menerima pukulan berat dalam pertempuran itu dan semua orang pada saat itu khawatir jika kerajaan mereka jatuh. Anehnya, mereka terlibat dalam pertempuran lain di 627 M di daerah Niniwe di mana mereka mengalahkan pasukan Persia dan menduduki banyak daerah. Beberapa bulan kemudian, Bizantium menandatangani perjanjian dengan bangsa Persia yang isinya mereka mengembalikan semua daerah yang diduduki sebelumnya.

Atlas geografis menunjukkan bahwa titik terendah di permukaan bumi adalah daerah dekat Laut Mati di mana permukaan bumi adalah serendah 395 meter di bawah permukaan laut. Foto yang diambil oleh satelit mendukung fakta ini.

Ada dua keajaiban dalam ayat-ayat ini. Pertama, Alquran memberi kabar gembira dengan kemenangan kepada orang-orang Romawi dalam rentang waktu antara tiga sampai sembilan tahun. Setelah tujuh tahun, berita dari Alquran menjadi kenyataan.

Kemenangan Romawi ini bertepatan dengan kemenangan kaum muslimin dalam Perang Badar. Dalam pengamatan orang-orang kafir Arab, kemenangan Romawi tampak mustahil dan mereka mulai mengejek dan mengolok-olok kaum muslimin tentang kata-kata Al-Qur’an ini. Namun ketika nubuat itu menjadi kenyataan, maka mereka kecewa dan rendah hati.

Kedua, ayat-ayat tersebut mengungkapkan kepada kita tentang fakta geografis yang tidak diketahui siapa pun pada waktu itu. Ayat-ayat tersebut mengatakan bahwa orang-orang Romawi akan kalah dalam pertempuran di wilayah terendah di bumi, dan itu adalah tempat terdekat dengan Semenanjung Arab dan merupakan titik terendah di bumi adalah 1.312 kaki (sekitar 400 meter) di bawah permukaan laut. Menurut Encyclopedia Britannica, satelit telah mencatat bahwa memang tempat tersebut adalah tempat yang terendah di bumi. Fakta sejarah menjadi saksi bahwa pertempuran terjadi di tempat terendah di bumi; dekat Laut Mati.

Pada saat itu, mustahil bagi siapapun untuk mengetahui hal ini adalah wilayah terendah di bumi. Apakah ini tidak memberikan bukti bahwa semakin Selalu Alquran adalah firman Allah? Mahasuci Allah yang berfirman, “Dan katakanlah, ‘Segala puji bagi Allah, Dia akan memperlihatkan kepadamu tanda-tanda kebesaran-Nya, maka kamu akan mengetahuinya. Dan Tuhanmu tiada lalai dari apa yang kamu kerjakan.” (QS An-Naml [27]: 93)

02 Juli 2010

Temuan Audit Tidak Bisa Dijadikan Tolak Ukur Efektifitas Sistem

Seringkali perusahaan menetapkan jumlah temuan audit sebagai tolak ukur keberhasilan sistem:

  • Jika temuan audit sedikit, maka dianggap sistem sudah berjalan efektif. ISO 9001 pada perusahaan dianggap berhasil jika temuan audit badan sertifikasi hanya sedikit.
  • Jika temuan audit banyak, maka dianggap sistem tidak berjalan efektif. ISO 9001 pada perusahaan dianggap kurang berhasil jika temuan audit badan sertifikasi banyak.
Padahal jumlah temuan audit tidak bisa dijadikan tolak ukur keberhasilan sistem. Seringkali kita menemukan kondisi sistem sudah compliance (sesuai) namun masih belum efektif, dan atau perusahaan sudah memiliki sertifikasi ISO 9001, tetapi performancenya masih kurang baik.




Oleh karena itu kita tidak bisa menjadikan temuan audit sebagai tolak ukur keberhasilan sistem. Tolak ukur keberhasilan sistem adalah :

1. Pencapaian performa.
a. Jika sistem produksi sudah baik, maka seharusnya Customer claim dan reject internal perusahaan rendah
b. Jika sistem penjualan sudah baik, seharusnya target performa penjualan bisa tercapai
c. Jika sistem purchasing sudah baik, seharusnya performa keterlambatan kedatangan barang dan kualitas barang akan baik.
d. Dst

2. Berkurangnya masalah pada perusahaan.
Jika perusahan telah memiliki sistem (telah memiliki ISO 9001) namun performa perusahaan tidak membaik, dan atau masih banyak masalah pada perusahaan, hal tersebut mengindikasikan sistem manajemen pada perusahaan masih belum efektif dan perlu diperbaiki.
Kondisi perusahaan yang telah memiliki sistem namun performa tidak membaik dan atau masih banyak masalah yang tidak terselesaikan, mendasari kami (Sentral Sistem) mengembangkan sistem audit improvement, dimana audit tidak difokuskan untuk memeriksa kesesuaian tetapi difokuskan untuk melihat kefektifan sistem manajemen.




Perbedaan mendasar antara audit compliance (audit yang biasa dilakukan oleh perusahaan yang telah ISO 9001) dengan audit improvement terletak pada “Evaluasi pencapaian performa dan atau masalah pada perusahaan”. Pada audit improvement kita tidak langsung melakukan audit, tetapi terlebih dahulu mereview pencapaian performa dan atau masalah pada perusahaan. Berdasarkan input permasalahan inilah kita kemudian melakukan investigasi kelemahan sistem manajemen pada perusahaan.






Metode audit improvement sudah kami terapkan dalam beberapa kesempatan training. Feedback (umpan balik) dari peserta yang telah mempraktekkan metode ini juga cukup memuaskan. Audit menjadi lebih tajam. Karena audit berawal dari ketidaktercapaian performa dan/ atau permasalahan, kelemahan sistem menjadi lebih terlihat. Hanya saja setelah kelemahan sistem terungkap, temuan audit menjadi semakin banyak. Pada perusahaan yang menjadikan temuan audit sebagai salah satu item penilaian dan atau pada perusahaan yang menganggap audit sebagai suatu kegiatan yang “mencari-cari kesalahan”, kondisi ini menyebabkan ketidaknyamanan. Oleh karena itulah saya menyarankan untuk tidak menjadikan temuan audit sebagai item penilaian performa. Seharusnya Manajemen tidak terfokus pada temuan audit (departemen dianggap tidak baik jika temuannya banyak), tetapi harus lebih terfokus pada perbaikan sistem, bagaimana untuk menjadi lebih baik.

“Kita tidak bisa merubah masa lalu tapi bisa menciptakan masa depan”

Sumber: Sentral Sistem Consulting

RSS Feed (xml)
Template by : Kendhin x-template.blogspot.com