16 Juni 2010

(perenungan) Kata Hati

Seringkali dalam hidup, Kita berada pada persimpangan jalan dimana Kita harus memilih salah satu jalan tersebut. Masing-masing jalan akan membawa Kita ke suatu tempat yang berbeda dan apapun pilihan Kita, Kita mungkin tidak dapat kembali ke persimpangan jalan itu lagi untuk memilih jalan yang lain. Hidup layaknya seperti jalan tol, one way only, no return, no regret. Kalau mau kembali memutar, ada jalan khusus di depan sana.
Alangkah mudahnya apabila hidup memberikan marka jalan yang terlihat jelas yang dapat menunjukkan jalan mana yang terbaik yang harus Kita pilih. Walaupun tidak sesederhana ini, tetapi kehidupan telah melengkapi Kita petunjuk yang tersamar berupa pesan-pesan yang biasa disebut sebagai indera keenam, naluri, insting, ilham, atau apalah, tetapi saya menyebutnya sebagai "Kata Hati"
Hampir setiap kali sahabat saya (si A) bertanya kepada sahabat saya yang lain (si B), tentang apa yang harus mereka lakukan terhadap masalah mereka, maka biasanya hal pertama yang si B tanyakan adalah "Apa kata hati loe?". Kata hati adalah pesan-pesan yang muncul pertama kali dari hati kecil Kita. Kata hati mengandung suatu kejujuran, ketulusan dan tidak bertentangan dengan hati nurani.
Akan tetapi manusia seringkali menyalahartikan kata hati dengan apa yang sedang dipikirkannya. Saya pernah membaca suatu penelitian yang menyatakan bahwa otak dapat berpikir ratusan hal dalam waktu satu menit, sehingga sangat sulit membedakan antara kata hati dengan kata-kata yang keluar dari pikiran Kita. Pikiran Kita menilai suatu hal apakah itu baik atau buruk, sedangkan kata hati mengatakan suatu hal yang harus dilakukan, mengandung kejujuran dan sejalan dengan hati nurani. Kita adalah guru Kita yang paling bijak.
Jauh di dalam hati Kita, Kita sudah tahu semua yang perlu Kita ketahui. Terkadang menuruti kata hati Kita sangat bertentangan dengan cara pemikiran Kita, dan mungkin juga akibat dari menuruti kata hati, hanya akan membawa penderitaan sesaat, sama seperti yang saya alami. Akan tetapi, percayalah, kata hati tidak pernah salah dan kata hati selalu membimbing Kita ke jalan yang terbaik bagi kehidupan Kita, dan suatu saat nanti ketika Kita mengerti maknanya, Kita akan mensyukuri semuanya. Namun respon hati juga dipengaruhi kualitas hati kita.
" ...fa alhamaha fujuroha wa taqwaha, qod aflaha man zakkaha ..""..Dan telah kuilhamkan jalan kejahatan dan ketaqwaan, dan beruntunglah orang-orang yang mensucikannya. ." (Asy-Syams)
Ingatlah selalu ketika Kita berada di persimpangan jalan, apapun jalan yang Kita pilih dan apapun konsekuensinya, selama Kita mendengarkan kata hati Kita, maka jalan manapun yang Kita pilih adalah jalan terbaik bagi diri Kita
Saat di persimpangan jalan :
1.Ketika Kita harus memilih di antara dua pilihan atau lebih, cobalah untuk berhenti berpikir. Otak dapat berpikir seratus hal yang berbeda dalam satu menit, kosongkan semua pikiran Kita, dengarkan suara kecil yang muncul dalam hati Kita.
2. Tidak mudah untuk mendengar suara hati, butuh suatu pemahaman, dan keyakinan. Latihan "meditasi" dapat membantu Kita lebih peka terhadap pesan-pesan yang muncul. Bentuk meditasi seperti apa..? tak semua orang memilih metode yang sama, missal : Archimedes dg `Eureka..', Enstein dengan `Aha..' nya (CMIW), tp setidaknya punya makna sama dengan `jeda', dan ada juga yg lebih memilih dengan Bish shobri wa Sholah. Berdoa dan menenangkan pikiran sangat membantu untuk mendengarkan kata hati. Close to God, brings good impacts
3. Kata hati mengandung kejujuran, ketulusan, dan tidak bertentangan dengan hati nurani. Perlu didakan pesan antara kata hati dengan bisikan-bisikan yang tidak memberdayakan (QS. An-Naas)
4. Menolak untuk mendengarkan kata hati dapat menimbulkan akibat negatif seperti depresi atau ketidakpuasan. Sama seperti banyak tentara yang kembali dari perang dan mengalami gangguan jiwa, yang disebabkan karena membunuh orang bertentangan dengan hati nurani mereka. Sekalipun kita tidak terbuka tehadap kata hati Kita, pesan-pesan yang benar mempunyai cara untuk menemukan Kita dimana pun Kita berada.
5. Namun kalimat yang pasti benar adalah "...Qod aflaha man zakkaahaa.." - "...Beruntunglah orang-orang yang mensucikannya. .", karena ini mempunyai makna dan imbas yang luas, mudah-mudahan. ..
"Listen to your heart when he's calling for you. Listen to your heart, there's nothing else you can do. I don't know where you're going and I don't know why, but listen to your heart..--Listen to your heart by Roxette—
Tulisan lama, sebuah renungan untuk diri sendiri saat akan bertambah umur
Ralat : Kata ganti `kita' pada tulisan diatas seharusnya `saya'

Sumber: http://gusdwi.blogspot.com

02 Juni 2010

Dukungan dari Barack Obama dan Oprah Winfrey

Apa salah satu hal yang ada di negeri ini yang mendapat dukungan dari Presiden AS, Barack Obama dan Ratu Talk Show, Oprah Winfrey ?

Presiden AS, Barack Obama memberikan perintah khusus terkait dengan hal yang sangat didukungnya ini. Bahkan Departement Transportasi AS, membuat web site khusus tentang hal tersebut.

Lain lagi dengan Ratu Talk Show, Oprah Winfrey. Sebagaimana dikutip dari okezone, salah satuwanita sukses di dunia ini mendedikasikan waktu khusus selama 30 detik di acara talk shownya, untuk menggalang dukngan dan mengingatkan orang tentang hal tersebut. Hasilnya 200.000 orang menyatakan dukungannya.

Satu hal yang ada di negeri ini yang mendapat dukungan dari Presiden AS, Barack Obama dan Ratu Talk Show, Oprah Winfrey tersebut adalah "Larangan untuk menggunakan Telepon Seluler saat sedang berkendaraan".

April lalu, resmi sudah pelarangan menggunakan telepon seluler sambil berkendara berlaku di negeri ini. Sebagaimana dikutip dari metro news, pelarangan ini berdasarkan Undang-Undang tentang Lalu-Lintas dan Angkutan Jalan Pasal 283. Dalam Pasal 283 disebutkan, setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor di jalan secara tidak wajar dan melakukan kegiatan lain atau dipengaruhi oleh suatu keadaan yang mengakibatkan gangguan konsentrasi dalam mengemudi di jalan (Seperti: menelpon atau ber –sms, pen-) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat 1 dipidana dengan pidana kurungan paling lama tiga bulan atau denda paling banyak Rp 750 ribu.

Bagaimana menurut Anda jika menggunakan handsfree untuk menelpon saat berkendaraan?
Apakah hal tersebut termasuk juga dalam kategori "…mengakibatkan gangguan konsentrasi dalam mengemudi di jalan…"…?

Sumber: Lorco

RSS Feed (xml)
Template by : Kendhin x-template.blogspot.com