02 Juni 2009

The Science and Miracle of Zona Ikhlas

Ada dua cara menjalani kehidupan. Pertama menganggap bahwa tidak ada satu pun kejadian yang ajaib. Yang kedua, menganggap semua hal yang terjadi adalah keajaiban (Albert Einsten).

KOMPAS.com. Kiranya kata-kata bijak tersebut memang tepat, karena disadari atau tidak, seseorang pasti pernah mengalami hal yang dinamakan miracle atau keajaiban. Keajaiban terjadi dengan tingkat kebetulan yang seringkali tidak masuk akal. Jika diperhatikan, keajaiban sering kali terjadi saat seseorang dalam keadaan berserah, seperti bayi terhadap dunianya.

Sebenarnya, hal tersebut tidak terlalu mengherankan, karena ikhlas bukanlah sesuatu hal yang baru. Bahkan semua bayi yang terlahir, sudah dilengkapi dengan kemampuan itu. Namun sayang, seiring bertambahnya umur dan pengalaman seseorang, nampaknya ikhlas berubah menjadi sesuatu yang mudah untuk diucapkan, namun tidak mudah untuk memahami dan mengaplikasikannya.

Padahal, aplikasi ikhlas justru membuat orang secara alamiah penuh daya. Ini terjadi karena saat seseorang merasa ikhlas dan berserah diri, sesungguhnya ia sedang menyelaraskan pikiran dan perasaanya dengan kehendak ilahi yang menghasilkan kolaborasi niat yang luar biasa pada level kuantum zona ikhlas. Maka saat itulah, terjadi kemudahan dari Tuhan berupa keajaiban yang seringkali hadir dengan sendirinya, seolah-olah otomatis.

Ikhlas adalah berserah, begitu kita dinasihatkan. Ikhlas merupakan "ilmu" tertinggi yang diberikan-Nya kepada umat manusia, dan jika ilmu tersebut diterapkan dalam setiap langkah kehidupan, Tuhan menjanjikan limpahan berkah kebaikan bagi umat manusia.

0 komentar:

RSS Feed (xml)
Template by : Kendhin x-template.blogspot.com